Kabar Gembira Buat kamu yang ga sengaja kunjungi Blog ini !!!

jarang-jarang kamu bisa nemuin Harga SOUVENIR se Murahini..

karena ini kami buat sengaja buat kamu yang ga sengaja berkunjung ke Blog kami dengan ulasan kami selain dari ulasan souvenir

Nah buat kamu yang tertarik dengan Harga-harga souvenir kami, bisa langsung hubungi whatsapp kami di 081296650889 atau 081382658900

caranya screenshoot atau sertakan link url souvenir yang kamu minati pada blog ini, kirimkan kepada kami di nomer yang sudah tertera dia atas

tanpa screenshoot atau link blog kami, kemungkinan kami akan memberikan harga jual yang ada pada toko kami yang cenderung lebih tinggi tentunya

Kamis, 28 Maret 2019

Cerpen Cinta Perjalanan Honeymoon Ke Bandung

0

Cerpen Cinta "Perjalanan Honeymoon ke Bandung" -- Kisah Romantis Bulan Madu ke Bandung, Cerita Pengalaman Honeymoon di Bandung, Cerita Cinta Perjalanan Honeymoon ke Bandung, Cerita Pengantin Baru Perjalanan Honeymoon ke Bandung, Bulan Madu Asyik di Bandung, Cerita Singkat Cinta tentang Perjalanan Honeymoon ke Bandung.

Halo sobat karyaku, kali ini admin akan memberikan sebuah dongeng perihal Perjalanan Honeymoon ke Bandung. Sebuah kisah romantis bulan madu sepasang suami istri di kota Bandung. Cerita cinta ini merupakan lanjutan dari dongeng yang berjudul "Cerita Hari Pernikahanku". Selamat membaca. Awas baper! hehehe.


Perjalanan Honeymoon ke Bandung

Jumat sore nanti kami akan terbang ke Bandung. Perjalanan pertama bersama suami. Honeymoon, bulan madu. Ehem.

Mungkin terlalu cepat, sebab gres kemarin hari ijab kabul berlangsung. Namun tiket sudah terlanjur dipesan oleh calon suami semenjak persiapan ijab kabul kala itu. Gak papalah ya hehehe.

Paginya, saya masih sempat untuk menuntaskan berkas-berkas yang telah jauh-jauh hari saya persiapkan, hanya pas foto saja yang belum sempat dicetak. Bulan itu bertepatan dengan penerimaan CPNS. Aku mengikuti seleksi dosen di salah satu Universitas Islam di Jambi.

Selepas subuh di hari Jumat itu, kami masih disibukkan dengan urusan merapikan rumah, sembari packing-packing. Lalu kami sarapan.

Setelah semuanya dirasa siap, kami berangkat ke studio foto. Lalu melanjutkan perjalanan ke kosan daerah suami sewaktu masih bujang. Tetapi sebelum kesana, saya meminta untuk mampir ke mall sebentar.

"Ke mall itu bentar ya, Kak.. ada yang pengen Adek beli, hehe." Pintaku.

"Oke sayang." Jawabnya.

Suamiku pun mengendarai motor dengan agak kencang. Mengingat waktu kami tak banyak, sebelum waktu Jumatan harus sudah di rumah kembali. Alhamdulillah sudah halal, jadi saya dapat pegangan. Hahaha. 

Setelah dari mall, kami menuju ke kantor pos yang letaknya tidak jauh dari kosan suami. Tenang, santai. Berkas siap dikirim. Bismillah.

Lalu kami mengambil pakaian suami yang sudah disiapkannya di kosan untuk digabung bersama pakaianku di koper kami. Kemudian bergegas pulang.

Sesampainya di rumah, saya melanjutkan urusan packing. Memastikan tidak ada yang tertinggal. Rencananya kami akan berlibur selama lima hari.

Sementara itu, suamiku berkemas-kemas untuk sholat Jumat.

Selagi suami ibadah, saya membersihkan dan merapikan kamar, menyusun tumpukan kado yang belum sempat dibuka dan menyiapkan makan siang kemudian mendirikan sholat zuhur.

Setelah suami pulang dari masjid dan berganti pakaian, kami santap siang bersama. 

Kemudian, kami memesan taksi online untuk mengantarkan kami ke bandara. Perjalanan dari rumahku ke bandara sekitar 30 menitan hingga satu jam. Kami berpamitan kepada Ayah, Ibu dan saudara-saudara.

"Hati-hati di jalan"
"Selamat liburan"
"Selamat merayakan cinta"
"Ciyeee honeymoon"
Itulah ungkapan-ungkapan dari keluarga juga sahabat. Hehehe.

Alhamdulillah, sepanjang perjalanan saya bersyukur sembari memandangi wajah suamiku yang tertidur di mobil. Nampaknya ia masih lelah. Sedang saya bahagia sekali sebab mau jalan-jalan. ^_^

Setibanya di bandara, kami eksklusif check-in kemudian menuju ruang tunggu. 

Sebelum berangkat, selagi duduk menunggu, saya memposting poto tangan kami yang sedang berpegangan, alay dikit gak papalah. Sah. Wkwk.

Tak lama, sekitar setengah jam saja, pintu Gate-4 dibuka. Kami pun berbaris memasuki pesawat tujuan Bandung. Pukul 15:10 kami mulai take off

Bismillah. Semoga selamat tiba di Bandung. Sampai jumpa lagi Palembang.

Hari ke-1, Suatu Sore di Bandung

Pukul 16:30 kami tiba di Bandung. Sambil mengantri di daerah pengambilan koper, kami memperhatikan sekitar bandara, mencari daerah memesan taksi. 

Di luar bandara, ternyata banyak taksi yang berbaris. Kami bertanya ke sentra informasi, petugas menunjuk salah satu taksi dan menyebutkan ongkos menuju ke hotel yang sudah kami booking.

Hotel yang kami pilih yaitu hotel sederhana dan terbilang murah. Letaknya di jalan Talaga Bodas dan tidak jauh dari Trans Studio Bandung.

"Pak, jikalau mau ke Lembang, naik apa ya Pak?" Tanyaku pada Bapak sopir taksi.

"Sewa kendaraan beroda empat aja, Neng. Ongkosnya sekitar 600 ribu". Jawabnya.

Kami juga bertanya-tanya perihal daerah wisata dan daerah beli buah tangan kepada Bapaknya.

Setibanya di hotel, kami eksklusif ke resepsionis dan memperlihatkan bukti booking kami. Lalu, resepsionis memperlihatkan kunci kamar kami.

Ternyata di hotel ini tidak ada lift. Lumayan olahraga ke lantai tiga. Apalagi suami yang angkat koper.

Tapi rasa lelah itu terbayar dengan pemandangan indah kota Bandung di sore hari dari jendela kamar kami. Matahari senja.

Sebentar lagi memasuki waktu sholat maghrib. Efek lelah, kami tertidur. Hampir saja terlewatkan. Kami belum sholat Ashar. Bergegas ke kamar mandi, berwudhu, kemudian sholat berjamaah.

Tak lama, masih bersimpuh di atas sajadah, adzan Maghrib terdengar terang ke kamar kami. Mungkin hotel ini akrab dengan masjid. Lalu kami melanjutkan sholat Maghrib.

Usai sholat dan berdoa. Kami melanjutkan bersih-bersih yang tertunda sebab tertidur. 

Rasa capek belum usai. Kami masih berleha-leha di kamar. Sebenarnya perut sudah lapar, tapi malas keluar cari makan.

"Pesen kuliner pake go-food aja gimana?" Tanyaku.

"Makan apa, Dek ? Keluar aja lah, sekalian menikmati suasana Bandung di malam hari. Tapi kita sholat Isya aja dulu ya dek, ntar ketiduran lagi." Kata suami.

Lepas sholat Isya, kami turun ke lobi, ada juga tamu yang gres tiba untuk menginap. Di luar hotel, jalanan masih ramai.

Jalan sedikit dari hotel, ada warung sederhana yang menjual kuliner rasa Sunda.

"Nasi ayamnya dua porsi, Teh. Minumnya teh hangat." Pesan suami yang sedikit dapat bahasa Sunda.

Di samping daerah kami makan, ada gerai ATM dan juga minimarket. Pas banget. Ambil duit sekalian jajan cemilan. Beli susu supaya tambah energi.

Setelah makan dan jajan, kami pulang ke hotel. Malam itu, suami masuk angin. Jadilah liburan di Bandung diawali dengan kerokan. Ada-ada aja.

"Makasih sayang.." Kata suami yang haru sambil meneteskan air mata.

Aku pun tersenyum tersipu malu.

Selamat istirahat. Besok kita mulai berpetualang.

--- Bersambung Cerita berikutnya -->> Cerpen Cinta "Keseruan di Trans Studio Bandung"

0 komentar:

Posting Komentar

sealkazzsoftware.blogspot.com resepkuekeringku.com