- Menjelaskan pengertian definisi ontologi.
- Menidentifikasi objek kajian ontologi.
- Menjelaskan aliran dalam metafisika ontologi.
- Menjelaskan teologi
- Menjelaskan landasan ontologi pancasila.
renovasibangunan99.blogspot.com
Kabar Gembira Buat kamu yang ga sengaja kunjungi Blog ini !!!
jarang-jarang kamu bisa nemuin Harga SOUVENIR se Murahini..
karena ini kami buat sengaja buat kamu yang ga sengaja berkunjung ke Blog kami dengan ulasan kami selain dari ulasan souvenir ☺️☺️☺️☺️
Nah buat kamu yang tertarik dengan Harga-harga souvenir kami, bisa langsung hubungi whatsapp kami di 081296650889 atau 081382658900
caranya screenshoot atau sertakan link url souvenir yang kamu minati pada blog ini, kirimkan kepada kami di nomer yang sudah tertera dia atas↑↑
tanpa screenshoot atau link blog kami, kemungkinan kami akan memberikan harga jual yang ada pada toko kami yang cenderung lebih tinggi tentunya
Kamis, 28 Maret 2019
Makalah Filsafat Ilmu : Ontologi Pengetahuan -- Ilmu Pengetahuan, Pengertian Ontologi dan Contohnya, Contoh Makalah Ontologi Pengetahuan, Filsafat Ilmu : Ontologi Pengetahuan, Pembahasan Ontologi Ilmu Pengetahuan, Pembahasan Materi Ontologi Filsafat pdf.
Disini admin akan membagikan pengetahuan melalui Makalah Filsafat Ilmu : Ontologi Pengetahuan untuk kalian yang membutuhkan. Silahkan dibaca dan pahami di bawah ini.
A. Pendahuluan
Filsafat yakni telaahan yang ingin menjawab berbgai problem secara mendalam perihal hakikat sesuatu atau dengan kata lain filsafat yakni perjuangan untuk mengetahui sesuatu.
Secara umum bidang kajian filsafat cukup luas dan meliputi banyak sekali jenis bidang kajian. Menurut Arifin dalam susanto (2010) ruang lingkup kajian filsafat meliputi banyak sekali bidang yaitu: (1) kosmologi (2) ontologi: (3). Phyilosophy of mind; (4) efistemologi; (5) aksiologi.
Pada mulanya ontologi dan metafisika yakni satu, yaitu dibahas dalam kajian metafisika. Kemudian pada para filusuf membedakan antara metafisika dan ontologi pada pemilihan kajian atau objek yang ditelaah.
Prof. B. Delggaaauw membedakan antar ontologi dan metafisika melihat dari objeknya. Objek yang bisa ditangkap dengan panca indra termasuk perkara ontologi, sedangkan objek yang tidak sanggup ditangkap dengan panca indra termasuk bidang metafisika. Ontologi secara ringkas membahas realitas atau suatu entitas dengan apa adanya. Pembahasan mengenai ontologi berarti membahas kebenaran suatu fakta. Untuk mendapat kebenaran itu, ontologi memerlukan proses bagaimana ralitas tersebut sanggup diakui kebenarannya. Untuk itu proses tersebut memerlukan dasar contoh berfikir, dan contoh berfikir didasarkan bagaimana ilmu pengetahuan dipakai sebagai dasar pembahasan realitas.
Sementara itu klarifikasi deskriptif mengenai ontologi sebagaimana akan diuraikan perihal bidang kajian filsafat ontologi, meliputi definisi ontologi, objek kajian ontologi, aliran-aliran dalam metafisika ontologi, teologi dan landasan ontologi pancasila.
Setelah mempelajari makalah ini, diperlukan dapat:
B. Pembahasan
1. Definisi Ontologi
Ontologi yakni perjuangan sadar untuk mengenal perihal hakekat yang berada. Menurut Susanto (2010) Ontologi merupakan cabang teori hakikat yang membicarakan hakikat sesuatu yang ada. Istilah ontology berasal dari bahasa Yunani, yaitu taonta yang berarti ‘yang berada’, dan logos berarti ilmu pengetahuan atau ajaran. Dengan demikian, ontologi berarti ilmu pengetahuan atau aliran perihal yang berada.
Pembahasan perihal ontologi sebagai dasar ilmu berusaha untuk menjawab “apa” yang berdasarkan Aristoteles merupakan the firs filosophy dan merupakan ilmu mengenai esensi benda. Kata ontologi berasal dari perkataan Yunani ‘on’ sama dengan being, dan ‘ logos ‘ sama dengan logic. Jadi, ontologi yakni the theory of being qua being (teori perihal keberadaan sebagai keberadaan). Ontologi memeriksa sifat dasar dari apa yang konkret secara mendasar dan cara yang berbeda dimana entitas dari kategori-kategori yang logis, yang berlainan sanggup dikatakan ada; dalam kerangka tradisional ontologi dianggap sebagai teori mengenai prinsip-prinsip umum dari hal ada, sedangkan dalam hal pemakaiannya akhir-akhir ini ontologi dipandang sebagai teori mengenai apa yang ada.
Term ontologi pertama kali diperkenalkan oleh Rudolf Goclenius pada tahun 1936 M. untuk menemani teori perihal hakikat yang ada yang bersifat metafisis. Dalam perkembangannya Christian Wolff dalam Susanto (2010) menjadi metafisika menjadi dua, yaitu metafisika umum dan metafisika khusus. Metafisika umum dimaksudkan sebagai istilah lain dari ontologi.
Dengan demikian, metafisiska umum atau ontologi yakni cabang filsafat yang membicarakan prinsip paling dasar atau paling dalam dari segala sesuatu yang ada. Sedangkan metafisika khusus masih dibagi lagi menjadi kosmologi, psikologi, dan teologi. Kosmologi yakni cabang filsafat yang secara khusus membicarakan perihal alam semesta. Psikologi yakni cabang filsafat secara khusus membicarakan perihal jiawa manusia. Teologi yakni cabang filsafat yang secara khususmembicarakan tuhan.
2. Objek Kajian Ontologi
Objek telaahan ontologi adalah yang ada, yaitu ada individu, ada umum, ada terbatas, ada tidak terbatas, ada universal, ada mutlak, termasuk kosmologi dan metafisika dan ada sehabis maut maupun sumber segala yang ada, yaitu Tuhan Yang Maha Esa, pencipta dan pengatur serta penentu alam semesta.
Objek formal ontologi yakni hakikat seluruh realitas. Bagi pendekatan kualitatif, realitas tampil dalam kuantitas atau jumlah, telaahannya akan menjadi telaah monise, paralelisme, atau pluralisme. Bagi pendekatan kualitatif realitas akan tampil menjadi aliran aliran materialism, idea-lisme, naturalism, dan hilomorphisme.
3. Aliran-Aliran dalam Metafisika Ontologi
Ontologi atau potongan metafisika yang umum, membahas segala sesuatu yang ada secara menyeluruh yang mengkaji persoalan-persoalan, ibarat hubungan logika dengan benda, hakikat perubahan, pengertian perihal kebebasan, dan lainnya.
Menurut Susanto (2010) didalam pemahaman atau pemikiran ontologi sanggup ditemukan pandangan-pandangan pokok pemikiran sebagai berikut:
a. Aliran Monoisme
Paham monoisme menganggap bahwa hakikat yang asal dari seluruh kenyataan itu hanyalah satu saja, mustahil dua. Haruslah satu saja sebagai sumber asal. Baik yang asal berupa materi maupun rohani. Tidak mungkin ada hakikat masing-masing bebas dan bangkit sendiri. Paham monoisme terbagi menjadi dua aliran, yaitu aliran materialism dan aliran idealisme. Aliran materialism menganggap bahwa sumber yang asal itu yakni materi, bukan rohani. Aliran ini sering juga disebut aliran naruralisme. Menurutnya bahwa zat mati merupakan kenyataan dan satu-satunya cara tertentu.sedangkan aliran idealisme dinamakan juga spiritualisme. Aliran idealisme beranggapan bahwa hakikat kenyataan yang beraneka raga mini semua berasal dari ruh, yaitu sesuatu yang tidak berbentuk dan menempati ruang. Materi atau zai itu hanyalah suatu jenis dari penjelmaan ruhani.
b. Aliran Dualisme
Aliran dualisme yakni aliran yang mencoba memadukan antara dua paham yang saling bertentangan, yaitu materialisme dan idealisme. Menurut aliran dualism, materi maupun ruh sama-sama merupakan hakikat. Materi muncul bukan lantaran adanya ruh, begitupun ruh muncul bukan lantaran adanya materi.
c. Aliran Pluralisme
Paham pluralisme berpandangan bahwa segenap macam bentuk merupakan kenyataan. Pluralisme bertolak dari keseluruhan dan mengakui bahwa segenap macam bentuk itu semuanya nyata. Pluralisme sebagai paham yang menyatakan bahwa kenyataan ala mini tersusun dari banyak unsure, lebih dari satu atau dua entitas.
d. Aliran Nikhilisme
Paham nikhilisme menyatakan bahwa dunia terbuka untuk kebebasan dan kreativitas manusia. Aliran ini tidak mengakui validitas alternative positif. Dalam pandangan nikhilisme, Tuhan sudah mati. Manusia bebas berkehendak dan beraktivitas.
e. Aliran Agnotisisme
Aliran agnotisisme menganut paham bahwa insan mustahil mengetahui hakikat sesuatu dibalik kenyataannya. Manusia mustahil mengetahui hakikat batu, air, api, dan sebagainya. Sebab berdasarkan aliran ini kemampuan insan sangat terbatas dan mustahil tahu apa hakikat sesuatu yang ada, baik oleh indranya maupun oleh pikirannya. Paham agnotisisme mengingkari kesanggupan insan untuk mengetahui hakikat benda, baik hakikat materi, maupun hakikat ruhani.
4. Teologi
Teologi juga merupakan potongan dari kajian bidang ontologi. Istilah teologi mempunyai pengertian yang sangat luas dan beragam. Dalam kamus teologi, dijelaskan bahwa teologi dalam bahasa Yunani artinya pengetahuan mengenai Allah, yaitu perjuangan metodis untuk memahami serta menafsirkan kebenaran wahyu O’Collins dalam Susanto (2010). Dalam bahasa latin, teologi diartikan ‘ilmu yang mencari pemahaman’, maksudnya dengan memakai sumber daya rasio, khususnya ilmu sejarah dan filsafat, teologi selalu mencari dan tidak pernah hingga pada balasan terakhir dan pemahaman yang selesai.
5. Landasan Ontologi Pancasila
Atas dasar pengertian ontologi, pandangan ontologi dari pancasila yakni Tuhan, manusia, satu, rakyat, dan adil (Damarjati dalam Susanto, 2010).
Tuhan yakni alasannya yakni pertama dari segala sesuatu, yang esa dan segala sesuatu tergantung kepadanya. Manusia mempunyai susunan hakikat langsung yang monoprularis, yakni bertubuh / berjiwa, bersift individu / makhluk social, berkedudukan sebagai peribadi bangkit sendiri/makhluk Tuhan yang mengakibatkan kebutuhan kejiwan dan religious, yang seharusnya secara gotong royong dipelihara dengan baik dalam kesatuan yang seimbang, harmonis, dan dinamis.
Satu secara mutlak tidak sanggup terbagi, rakyat yakni keseluruhan jumlah semua orang, warga dalam lingkungan tempat atau Negara tertentu. Hakikat rakyat yakni pilar Negara dan yang berdaulat. Adil ialah dipenuhinya sebagai wajib segala sesuatu yang merupakan hak dalam hubungan hidup kemanusiaan yang meliputi hubungan antara Negara dengan warga Negara, hubungan warga Negara dengan Negara, dan hubungan antarsesama warga Negara.
C. Penutup
Dari pemaparan diatas maka sanggup disimpulkan bahwa, ontologi yakni cabang filsafat yang membicarakan prinsip paling dasar atau paling dalamdari segala sesuatu yang ada.
Objek kajian ontologi terdiri dari objek telaah ontologi, dan objek formal ontologi, dengan tiga kajian ontologi melalui metode dalam ontologi yang member tiga tingkatan abstraksi dalam ontologi, yaitu: (1) abstraksi fisik; (2) abstraksi bentuk; (3) abstraksi metafisik.
Kajian metafisika ontologi didalamfilsafat ilmu memeriksa segala kemungkinan dan kenyataan yang terjadi dan kajian. Kajian perkiraan bahwa fisafat ilmu erat kaitannya dengan pengkajian analisis konsep, dan bahwa yang digunakannya dan juga ekspansi serta penyusunan cara-cara yang lebih dan lebih sempurna untuk memperoleh pengetahuan.
Aliran-aliran dalam metafisika ontologi yakni aliran monoisme yang terbagi menjadi dua aliran, yaitu aliran materialisme dan aliran idealisme, aliran dualisme, aliran pluralisme, aliran nikhilisme dan aliran agnotisisme.
Teologi merupakan potongan dari kajian bidang ontologi dalam bahasa teologi diartikan ilmu yang membagi pemahaman
Landasan ontologi pancasila mempelajari keberadaan dalam bentuk yang paling. Dari pancasila yakni Tuhan, manusia, satu, rakyat dan adil.
Daftar Pustaka :
Susanto. 2010. Filsafat Ilmu. Jakarta: Bumi aksara.
Surajiyo. 2007. Filsafat Ilmu. Jakarta: Bumi aksara.
Itulah Makalah Filsafat Ilmu perihal Ontologi Pengetahuan yang sanggup admin bagikan. Semoga bermanfaat untuk kalian. Selanjutnya baca : Makalah Filsafat Ilmu : Epistimologi Pengetahuan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar