Kabar Gembira Buat kamu yang ga sengaja kunjungi Blog ini !!!

jarang-jarang kamu bisa nemuin Harga SOUVENIR se Murahini..

karena ini kami buat sengaja buat kamu yang ga sengaja berkunjung ke Blog kami dengan ulasan kami selain dari ulasan souvenir

Nah buat kamu yang tertarik dengan Harga-harga souvenir kami, bisa langsung hubungi whatsapp kami di 081296650889 atau 081382658900

caranya screenshoot atau sertakan link url souvenir yang kamu minati pada blog ini, kirimkan kepada kami di nomer yang sudah tertera dia atas

tanpa screenshoot atau link blog kami, kemungkinan kami akan memberikan harga jual yang ada pada toko kami yang cenderung lebih tinggi tentunya

Kamis, 28 Maret 2019

Cerpen Cinta Saya Dan Kau Di Jalan Braga - Bandung

0

Cerpen Cinta "Aku dan Kamu di Jalan Braga" - Bandung -- Ada Cerita di Jalan Braga, Sepanjang Jalan Braga, Cerita Cinta "Aku dan Kamu di Jalan Braga, Bandung", Berkeliling di Braga Citywalk, Bangunan di Jalan Braga Bandung, Serunya di Jalan Braga Bandung.


Halo sahabat setia pembaca Karyaku. Apa kabar? Semoga dalam keadaan sehat-sehat ya. Aamiin.

Kali ini admin akan membagikan kisah lanjutan dari kisah sebelumnya yang berjudul, "From Lembang To Bandung, Cerita di Bandung Zoo dan  Berburu Oleh-Oleh". 

Baca terus kisahnya yaa..

Malam ini rencananya yaitu malam terakhir kami menginap di Bandung. Besok waktunya pulang ke Palembang.

Hotel yang kami sewa di Jalan Braga ini, cukup kedap bunyi sehingga acara apa saja yang berada di luar kamar, tidak begitu terdengar jelas. Cocok sekali untuk melepas penat sehabis menempuh perjalanan dari Lembang.

Harga inap per malamnya pun lebih mahal 100 ribu rupiah dari hotel sewaktu di Lembang. Untungnya, ada kemudahan lift. Hehehe.

Sore itu kami benar-benar lelap. Kamar yang kedap suara, hingga kami tak mendengar bunyi azan. Beda dengan dua hotel sebelumnya.

Lalu, kami melihat jam di handphone. Oh ya Allah, hampir saja waktu sholat Ashar terlewat.

Segera kami bangun, berwudhu dan sholat Ashar.

Setelah itu, kami menyalakan televisi. 
Membaca waktu sholat di aplikasi. Sebentar lg memasuki waktu sholat Maghrib untuk Bandung dan sekitarnya.

Segera kami berkemas-kemas untuk sholat Maghrib berjamaah.

Setelah sholat dan bersih-bersih, kami keluar untuk makan malam.

Ada yang menarik dari Jalan Braga. Di Jalan Braga terdapat bangunan yang mempunyai arsitektur dan tata kota yang tetap mempertahankan ciri arsitektur dari zaman Belanda. 

Wah pantas saja, dinding kamar hotel kami pun nuansanya bergambar zaman tempo dulu. Ternyata jalan ini bersejarah.

Malam itu kami makan di restoran yang menampilkan live music. Pengunjung pun boleh menyumbangkan bunyi emasnya, hanya dengan membayar 10 ribu rupiah per lagu.

Santai sekali makan malam kali ini. Malam hari di Jalan Braga begitu hidup. Ramai. Hangat. Romantis.

Setelah menikmati malam di Jalan Braga, kami pulang ke kamar. Istirahat. Besok sajalah beli tiket pulang.

Eh, tetiba suamiku merasakan perutnya tidak nyaman. Akhirnya mondar-mandir ke toilet. Memuntahkan makanannya tadi. Kenapa?

Suamiku tadi memesan gado-gado. Apa lantaran kacangnya yang dingin? Atau sayurannya tidak segar? Entahlah.

Paginya, pihak resepsionis menelepon via telepon kamar. Menanyakan apakah kami akan menambah hari lagi.

Suamiku masih terlilhat lemas. Akhirnya, kami memutuskan untuk menunda kepulangan hari ini dan menambah satu malam lagi menginap di hotel ini.

Lalu, kami memesan tiket untuk pulang esokan harinya.

Suamiku ingin pulang dalam keadaan fit. Sehat dan sanggup lanjut kerja lagi.

Aku agak memaksanya untuk sarapan ke bawah. Biar cepet sembuh. Harus makan.

Hotel ini menyediakan berbagai pilihan sarapan. All you can eat. Ada bubur ayam. Nasi. Mie. Roti. Dan lain-lain. 

Begitu juga dengan minuman. Ada susu, jus, air lemon, teh, kopi. Asyikkk.

Tapi sayangnya suamiku tak selera makan. Gakpapa lah sedikit, yang penting sarapan.

Setelah dirasa cukup, kami kembali ke kamar, suamiku perlu istirahat lagi.

Walaupun dalam hatiku masih ingin jalan-jalan. Hihihi.

Akhirnya suamiku mengerti. Dia mencoba menguatkan badannya. Dia mengajakku keluar.

Horeee. Tidak jauh-jauh, hanya ke tempat jalan Asia Afrika, ke Masjid Raya Bandung, kemudian ke Pasar Baru.

Dari hotel ke Museum Konferensi Asia Afrika, kami naik taksi online dengan ongkos Rp 8.000,- saja. Lalu berjalan kaki menelusuri jalanan Asia Afrika. Berfoto-foto.

Menyeberang jalanan, tibalah kami di Masjid Raya Bandung. Sayangnya rumputnya basah, jadi tidak sanggup berpose duduk manis disana. Hehehe. Jadilah kami berfoto dari pinggiran masjid. 

Melihat kondisi suami yang belum terlalu fit, alhasil kami tidak sanggup berlama-lama. Tidak juga hingga masuk ke masjid.

Lalu, kami memesan kembali taksi online untuk menuju ke Pasar Baru. Katanya, disana sentra belanja oleh-oleh.

Setibanya di Pasar Baru, ternyata pasarnya begitu luas, dan hampir miriplah dengan pasar di kota kami. Alhasil kami tidak membeli apa-apa selain menambah buah tangan kuliner ringan.

Lalu kami makan siang dan pulang ke hotel.

Di hotel, kami benar-benar menghabiskan waktu di kamar saja.

Menonton tv. Suamiku yang betah dengan program favoritnya, program kehidupan binatang buas di hutan.

Sedangkan saya berseluncur di dunia maya sepuasnya dengan kemudahan wifi yang ada.

Malamnya, kami menentukan tempat makan yang berbeda. Di sebelah restoran kemarin. Oh ya, di Jalan Braga ini, terdapat berbagai pilihan tempat makan, restoran berbaris.

Malam ini sanggup tidur nyenyak. Kamar nyaman. Alhamdulillah Pak suami berangsur sehat.

Besok kami akan pulang. Tapi ada satu tempat yang belum saya kunjungi, yaitu Gedung Sate. Belum lengkaplah ke Bandung jika belum kesana, pikirku.

Esoknya, kami sarapan sepuasnya, lantaran pagi itu sarapan terakhir disini, suami pun sudah berselera untuk makan. Kami merasakan aneka kuliner yang ada. Sedikit-sedikit. Tapi semuanya. Hahaha.

Setelah sarapan, mandi dan packing, saya mencoba menelepon Om ku yang tinggal di Bandung. Ingin silaturahim ke rumahnya. Tapi ternyata mereka sekeluarga sedang di Lampung. 

Ya mungkin lain kali sanggup main ke Bandung lagi.

Karena masih ada waktu, saya merengek meminta ke suami untuk sebentar saja ke Gedung Sate. Akhirnya pergi kesana juga.

Jalanan ramai, tak aman untuk berfoto dengan latar belakang bertuliskan Gedung Sate. Sebentar saja, kemudian kami pulang ke hotel.

Sesaat menunggu datangnya taksi online, hujan turun deras. Ini hujan terderas selama kami di Bandung.

Kejadian lucunya, alhasil kami berteduh di kolong panggung. Bukan di bawah tenda. Wkwkwk.

Setiba di hotel, waktu hampir menawarkan pukul 12. Saatnya bersiap check-out.

Kami mengembalikan kunci kamar sempurna pukul 12. Lalu kami minta izin untuk menitipkan koper kami kepada petugas resepsionis lantaran pesawat kami akan terbang sehabis Ashar nanti.

Alhamdulillah boleh.

Lalu kami sholat Zuhur. Lanjut cari makan siang dan berjalan santai saja keliling Braga Citywalk.

Pukul 2 siang, kami mengambil koper kami sekaligus pamit dan berterima kasih kepada pihak hotel.

Lalu kami bergerak menuju bandara.

Sampai jumpa Bandung. Terima kasih telah menjadi saksi kisah cinta kami. Terima kasih suamiku untuk Bandung Love Story ini. Alhamdulillah.

0 komentar:

Posting Komentar

sealkazzsoftware.blogspot.com resepkuekeringku.com