Cerpen Cinta "Keseruan di Farmhouse Lembang" -- Cerpen Cinta Honeymoon ke Bandung, Keseruan di Farmhouse Lembang Bandung, Pengalaman ke Farmhouse Lembang, Liburan ke Farmhouse Lembang, Review Farmhouse Lembang, Cerita Cinta Honeymoon, Lembang Love Story. Hari ke-3 - Lembang Love Story "Keseruan di Farmhouse Lembang"
Cerpen ini merupakan kelanjutan dari cerpen sebelumnya yang berjudul "
Keseruan di Trans Studio Bandung". Apabila kau belum membacanya, maka baca terlebih dahulu ya biar ceritanya nyambung.
Nah, kini kita lanjutkan.!
Pagi ini kami bersiap untuk check out dari hotel daerah kami bermalam dua hari ini. Saat pertama kali tiba di hotel ini, sebelum keluar mencari makan malam, kami memutuskan untuk mem-booking hotel di Lembang selama semalam.
Pukul 6, kendaraan beroda empat sewaan sudah tiba di parkiran hotel. Sesuai perjanjian lewat telpon semalam, yang menjemput yaitu temannya. Lalu, kami meminta Kang sopir untuk menunggu sebentar.
"Tunggu bentar ya, Kang. Kami sarapan dulu." Pinta suami.
"Baik mas, mbak." Kata Kang sopir sambil memasukkan koper ke bagasi mobil.
Terpaksa liburan di Lembang sambil bawa-bawa koper. Awalnya kami pikir untuk berkeliling di Lembang, dari satu objek wisata ke objek wisata lainnya, kami sanggup memakai jasa taksi online. Ah ternyata asumsi kami salah.
"Disana susah sinyal, Mas. Coba cek aja di aplikasi. Gak ada driver yang stand-by juga. Apalagi mau ke Tangkuban Perahu. Kalo di kota, ya ramai. Jadi, saran saya sewa kendaraan beroda empat saja. Itu juga sudah sama sopir." Jelas Kang sopir.
Ya, begitulah isu dari Kang sopir yang kemarin menjemput kami dari Trans Studio Bandung.
Pagi itu, kami pengunjung pertama yang menanti di kantin hotel. Sedang sarapan belum disajikan.
"Ini sarapan terakhir kita di hotel ini, dek. Kan tidak mengecewakan gratis. Hehe." Kata suami.
"Iya Kak, tidak mengecewakan untuk ngisi perut selama perjalanan ke Lembang." Jawabku.
Usai sarapan, kami segera ke parkiran hotel. Kata Kang sopir, kita harus berangkat pagi biar tiba di Lembang juga lebih awal dan biar tidak terjebak macetnya weekend.
Dari Talaga Bodas menuju Lembang, kira-kira menghabiskan waktu perjalanan satu jam lebih.
"Alhamdulillah lancar dan gak kena macet, Mas, Mbak. Ini tujuan pertama kita. Kayaknya gres buka deh." Ujar Kang sopir sambil mengantri memasuki parkiran mobil.
Destinasi wisata selama di Lembang kami percayakan sepenuhnya dengan Kang sopir.
***
Keseruan di Farmhouse Lembang
Objek wisata pertama yang kami kunjungi yaitu Farmhouse Lembang. Kalau di lihat dari namanya, hmm.. mungkin daerah ini yaitu pusatnya peternakan yang ada di Lembang. Begitu pikir kami.
Lembang memang daerah yang pas untuk pasangan pengantin gres menyerupai kami. Hehehe. Cuacanya sejuk. Adem.
Pagi itu pukul 8 lewat, objek wisata ini masih belum ramai. Pengunjung masih sanggup dihitung pakai jari. Hal ini terlihat dari jumlah kendaraan beroda empat yang terparkir rapi di parkiran.
"Yok Kang masuk juga ke Farmhouse." Ajak suami.
"Gakpapa, Mas. Saya tunggu di kendaraan beroda empat saja." Jawabnya.
"Oh gitu ya Kang, kira-kira berapa usang waktu untuk kami keliling?" Tanya suami.
"Wah bebas aja atuh, Mas. Nikmati aja suasananya." Jawab Kang sopir dengan sopan.
Kami pun tersenyum dan pamit keluar dari kendaraan beroda empat untuk mengitari Farmhouse ini.
Di pintu masuk, kita pribadi melihat tabung susu yang sangat besar, itulah daerah antri penukaran tiket dengan segelas susu.
"Nanti aja Kak. Kita keliling dulu. Ngeliat-liat suasana disini." Kataku pada suami.
Di gerbang pintu masuk wahana, terdapat jeram mini. Karena masih sepi, jadi dengan percaya diri kami berfoto disana. Hehehe.
Beruntung sekali alasannya tiba sepagi ini. Makara banyak spot foto yang sanggup diabadikan.
Di dalam Farmhouse, terdapat daerah penyewaan kostum ala-ala Holland. Ya, kita sanggup mencicipi nuansa Eropa disini. Terdapat juga bangunan-bangunan tradisional Eropa.
Masuk ke bab lebih dalam lagi dan agak ke atas, terdapat taman bunga yang begitu bagus dan juga ada kincir angin. Disini, suhu lingkungan terasa lebih dingin.
Selain itu, di bab lain, terdapat juga Rumah Hobbit. Ada juga hewan-hewan menyerupai aneka macam jenis burung dan kawanan domba. Asyiknya lagi, kita sanggup berinteraksi dan kasih makan pribadi hewan-hewan tersebut. Dan tentunya berfoto bersama dengan anakan sapi ataupun iguana.
Tetapi, dari awal masuk ke objek ini, saya pikir kita akan diajak berguru menyerupai di peternakan sapi menyerupai memerah susu sapi secara langsung. Ternyata tidak ada. Hihihi.
Tak terasa hampir satu jam kami mengitari daerah ini. Kami beristirahat sebentar, minum susu murni yang diperoleh dari penukaran tiket masuk.
"Mau rasa apa, Kak? Yang coklat dan murni aja gimana? Kita saling cicip." Tawarku pada suami.
Ada tiga rasa yang ditawarkan yaitu original, coklat dan stroberi. Sebenarnya kami pecinta rasa coklat. Tapi gakpapa. Aku mau coba yang murni.
"Weekk. Kurang lezat yang ini sayang." Kataku sesudah minum rasa original susu murni.
Hiks. Tapi tetap harus saya habisin. Sambil minta sedikit susu coklat punya suami. Hehe.
Saat duduk santai sambil minum susu, kami melihat sekitar. Ternyata, Farmhouse bab kiri belum kami kunjungi. Lalu, kami mencoba menelusurinya.
Di bab kiri ini, terdapat kumpulan gembok-gembok yang tergantung di sepanjang pagar perjalanan menuju bab tengah Farmhouse. Gembok-gembok tersebut dianggap sebagai lambang penguat cinta sepasang insan manusia. Banyak juga dari pengunjung Farmhouse ini yang mengikuti tren tersebut. Sedangkan kami hanya berfoto-foto ria.
Setelah puas berkeliling, kami setuju untuk kembali ke kendaraan beroda empat dan melanjutkan perjalanan. Tak terasa satu jam setengah keseruan di Farmhouse Lembang, usang juga Kang sopir menunggu.
Perjalanan dilanjutkan. Kurang lebih 15 menit, kami sudah tiba di destinasi kedua. Objek wisata yang kami kunjungi selanjutnya yaitu Floating Market Lembang. Di sekitar daerah ini juga terdapat objek wisata lain menyerupai De Ranch dan Kebun Begonia.
Lanjut ke dongeng berikutnya ya :
Cerpen Cinta "Keseruan di Floating Market Lembang"
0 komentar:
Posting Komentar